Kabar duka
kembali menyelimuti Tanah Air. Budayawan Betawi Ridwan Saidi (80) menghembuskan
nafas terakhirnya pada Minggu pagi (25 Desember 2022). Sebelumnya dikabarkan bahwa Ridwan Saidi
mendapat perawatan serius di Rumah
Sakit Pondok Indah (RSPI) Bintaro di
Tangerang Selatan karena pecah pembuluh
darah. Seperti diketahui, ia mengalami
pecah pembuluh darah di batang otak
atau stroke hemoragik. Jenazah Ridwan Saidi dimakamkan di TPU Karet Bivak, Tanah
Abang, Jakarta Pusat pada hari yang sama. Ia dimakamkan pada pukul 16.18 WIB.
Pendarahan ke otak memberi tekanan pada sel-sel otak di sekitarnya dan dapat menyebabkan anemia di area otak tertentu. Ini merusak jaringan otak, yang dapat menyebabkan gejala neurologis dan mengancam jiwa.
FAKTOR RISIKO STROKE HEMORAGIK
· Tekanan darah tinggi
· Kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) yang tinggi
·
Merokok
·
Diabetes
·
Riwayat
keluarga stroke
·
Riwayat
penyakit jantung, penyakit kardiovaskular, atau stroke
·
Tingkat stres
dan kecemasan yang tinggi
·
Kondisi medis
tertentu, seperti gangguan perdarahan atau penyakit sel sabit
·
Penggunaan
obat pengencer darah
·
Penggunaan
narkoba seperti kokain
·
Gaya hidup sedentary
·
Kurangnya
variasi makanan dan nutrisi
·
Konsumsi
alkohol berlebihan
·
Obesitas
·
Angiopati
amiloid serebral, di mana protein terkumpul di pembuluh darah di otak
Gejala Stroke Hemoragik
Gejala stroke hemoragik seperti berikut:
·
Mati rasa atau
kelemahan di lengan, wajah, atau kaki
·
Kebingungan
mendadak
·
Kesulitan
berbicara atau memahami ucapan
·
Pusing
·
Kehilangan
keseimbangan atau koordinasi
·
Sakit kepala
parah dan mendadak
· Kesulitan melihat pada satu atau kedua mata
Mengenali tanda-tanda awal stroke adalah cara terbaik
untuk membantu seseorang mendapatkan perawatan medis dengan cepat. Berikut
metode FAST yang dianjurkan oleh National Health, Lung, and Blood Institute
Amerika Serikat:
F: Face: Apakah salah satu sisi wajah terkulai saat orang tersebut tersenyum?
A: Arms: Ketika mengangkat tangan, apakah salah satunya kaku?
S: Speech: Apakah orang tersebut bisa melafalkan kata-kata dengan jelas?
T: Time: Segera hubungi kontak darurat 119 jika orang itu mengalami ketiga gejala
tersebut.
Gejala stroke hemoragik bisa datang
tiba-tiba atau berkembang selama beberapa hari. Beberapa orang yang pernah mengalami stroke hemoragik
juga mengalami gejala lain, seperti muntah, leher kaku, dan tekanan darah meningkat.
PENGOBATAN
Jika seseorang mengalami stroke hemoragik, sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit.
Perawatan darurat ditujukan untuk mengendalikan
perdarahan dan mengurangi tekanan di otak. Operasi yang disebut
kraniotomi mungkin diperlukan jika otak
membengkak. Dokter bedah akan membuka sebagian kecil tengkorak untuk membantu mengurangi tekanan pada otak
akibat pendarahan. Dokter Anda mungkin
juga meresepkan obat untuk menurunkan tekanan darah Anda. Ini bisa mengurangi
tekanan di otak.
Prosedur pembedahan yang dikenal sebagai kraniotomi mungkin diperlukan jika
terjadi pembengkakan otak. Ahli bedah akan membuka bagian kecil dari tengkorak
untuk membantu mengurangi tekanan pada otak yang menumpuk akibat pendarahan.
Dokter mungkin juga akan meresepkan obat untuk menurunkan tekanan darah. Hal ini bisa menurunkan tekanan di otak.
Jika orang tersebut biasanya mengonsumsi obat pengencer darah atau obat anti pembekuan lainnya, dokter mungkin akan memberikan obat untuk melawan efeknya. Kadar gula juga harus seimbang, karena baik tinggi maupun rendah dapat memperburuk kondisi stroke hemoragik
Berita duka kembali menyelimuti negeri ini. Minggu pagi (25/12/2022), Ridvan Saidi (80), seorang Budayawan asal Betawi, mengembuskan napas terakhir. Sebelumnya dikabarkan bahwa Ridwan Saidi dirawat di Rumah Sakit Pondok Inda (RSPI) Bintaro, Tangerang Selatan karena pecah pembuluh darah. Dipahami bahwa ia menderita pendarahan batang otak atau stroke hemoragik. Jenazah Ridwon Saidi dimakamkan pada hari yang sama di TPU Karet Bivuak, Tana Abang, Jakarta Pusat. Ia dimakamkan pada pukul 16:18 WIB.
Apakah stroke hemoragik itu?
Dari Medical News Today, stroke hemoragik adalah cedera otak yang disebabkan oleh pendarahan. Stroke hemoragik dapat disebabkan tidak hanya oleh pecahnya pembuluh darah, tetapi juga oleh pendarahan jaringan otak.
Pendarahan di otak memberi tekanan pada sel-sel di sekitar otak dan dapat menyebabkan area otak membengkak. Ini merusak jaringan otak, yang dapat menyebabkan gejala neurologis dan mengancam jiwa
Faktor Risiko
Stroke Hemoragik
• Tekanan darah tinggi
• Kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL)
yang tinggi
• Merokok
• Diabetes
• Riwayat keluarga stroke
• Riwayat penyakit jantung, penyakit kardiovaskular,
atau stroke
• Tingkat stres dan kecemasan yang tinggi
• Kondisi medis tertentu, seperti gangguan
perdarahan atau penyakit sel sabit
• Penggunaan obat pengencer darah
• Penggunaan narkoba seperti kokain
• Gaya hidup sedentary
• Kurangnya variasi makanan dan nutrisi
• Konsumsi alkohol berlebihan
• Obesitas
· Angiopati amiloid serebral, di mana protein terkumpul di pembuluh darah di otak
Gejala Stroke
Hemoragik
• Mati rasa atau kelemahan di lengan, wajah, atau
kaki
• Kebingungan mendadak
• Kesulitan berbicara atau memahami ucapan
• Pusing
• Kehilangan keseimbangan atau koordinasi
• Sakit kepala parah dan mendadak
• Kesulitan melihat pada satu atau kedua mata
Mengenali gejala awal stroke adalah cara terbaik untuk membantu seseorang mendapatkan perawatan medis dengan cepat. Berikut metode FAST yang dianjurkan oleh National Health, Lung, and Blood Institute Amerika Serikat:
· F : Face :
Apakah salah satu sisi wajah terkulai saat orang tersebut tersenyum?
· A : Arms : Ketika mengangkat tangan, apakah salah
satunya kaku?
· S : Speech :
Apakah orang tersebut bisa melafalkan kata-kata dengan jelas?
· T : Time: Jika seseorang mengalami ketiga gejala ini, segera hubungi 119.
Gejala stroke hemoragik bisa datang tiba-tiba atau berkembang selama beberapa hari. Beberapa pasien stroke hemoragik juga mengalami gejala lain, seperti muntah, leher kaku, dan tekanan darah tinggi.
Pengobatan
Jika seseorang mengalami soke hemoragik, segera dibawa ke rumah sakit. Perawatan darurat ditujukan untuk mengendalikan perdarahan dan mengurangi tekanan di otak.
Ketika tumor otak muncul, diperlukan operasi bedah yang disebut kraniotomi. Dokter bedah membuka sebagian kecil tengkorak untuk mengurangi tekanan pada otak akibat pendarahan.
Dokter juga dapat meresepkan obat untuk menurunkan tekanan darah. Ini bisa mengurangi tekanan di otak.
Jika seseorang
biasanya mengonsumsi obat pengencer darah atau antikoagulan lainnya, dokter
mungkin meresepkan obat untuk menangkal efeknya. Kadar gula juga harus
seimbang, karena kadar gula yang tinggi dan rendah dapat memperburuk kondisi
stroke hemoragik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar